Sabtu, Desember 17, 2011

laporan triwulan 4


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam ekonomi nasional ,IKM merupakan segmen industri yang sangat penting karena dapat dijadikan medium dan tumpuan yan paling menjanjikan bagi penciptaan wirausaha baru dengan daya tampung besar,mempunyai fleksibilitas dan ketahanan yang tinggi terhadap perkembangan pasar. Namun berbagai kelemahan yang dihadapi IKM khususnya menyangkut teknis poduksi, pemasaran,administrasi dan manajeman akan merupakan masalah besar yang dapat mengancam keberadaan IKM pada masa yang akan datang.
            Di sisi lain,berbagai produk IKM akan digunakan oleh masyarakat ,sehingga kemampuannya memenuhi tuntunan masyarakat akan sangat menentukan kelangsungan IKM. Meskipun harga juga berpengruh ,namun kualitas produk yang dimulai sejak bahan baku hingga produk sampai ditangan konsumen menjadi nata rantai yang pentingdiperhatikan .
            Tuntunan ini menjadi lebih tinggi untuk produk- produk pangan karena akan terkait dengan keselamatan dan keamanan konsumen yang mengkonsumsi produk IKM tersebut. Karenanya masing – masing industri kecil dituntut untuk memperbaiki berbagai aktivitasnya agar dapat memenangkan persaingan dan berkembang pada masa yang akan datang .disinilah peran peran Prindustrian dan Perdagangan dalam membantu dan membina serta memfasilitasi agar tujuan ini dapat tercapai.
Pada saat ini, perekonomian negara kita, bisa dikatakan lebih banyak bergerak di bidang  Industri Kecil dan Menengah (IKM). IKM tidak hanya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat/perekonomian bangsa namun juga dapat mengendalikan jumlah pengangguran sehingga keberadaan IKM sangat membantu bangsa dalam keadaan yang sangat sulit seperti sekarang ini.
Namun, karena para pengusaha IKM ini ─ seperti yang kita ketahui ─ yang sebagian besarnya hanya memiliki pendidikan yang rendah sehingga kadang-kadang kebanyakan mengabaikan masalah yang terjadi dalam industri mereka dan kadang menganggap masalah tersebut sebagai masalah yang kecil padahal kalau dilihat dengan kacamata akademis masalah tersebut jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak segera diatasi bisa mengakibatkan masalah yang besar dan tentunya dapat merugikan IKM itu sendiri yang tidak disadari oleh pengusahanya.
Seiring dengan perkembangan zaman, Pertumbuhan populasi manusia semakin meningkat. Pertumbuhan ini berbanding lurus dengan tuntutan hidup. Gejala ini menuntut kepada industri, baik industri besar maupun kecil untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Disamping itu industri tersebut harus mampu bersaing dengan industri lainnya dimana peningkatan tuntutan hidup juga diiringi dengan bermunculannya industri baru. Untuk dapat bersaing, industri tersebut harus mampu menciptakan suatu inovasi baru dan memunculkan suatu produk yang memiliki nilai tambah (value added) sehingga konsumen memiliki kecenderungan untuk memilih produk tersebut.
Melihat fenomena yang terjadi, industri tersebut harus mampu meningkatkan mutunya. Mutu itu sendiri memiliki pengertian yang luas yaitu mencakup mutu produk, biaya, keamanan dan metodologi kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan peran serta dari pemerintah demi mewujudkan masyarat yang sejahtera.

B.     Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan laporan triwulan ini adalah sebagai bahan pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja TPL-IKM selama melakukan pembinaan terhitung Bulan September sampai dengan Bulan Desember 2011.
            Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagi berikut:
1.      Untuk mengetahui gambaran umum unit usaha yang dibina oleh TPL-IKM.
2.      Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masing-masing unit usaha yang dibina oleh TPL-IKM.
3.      Untuk mengetahui kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh TPL-IKM dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh unit usaha yang dibina serta hambatan-hambatan yang dihadapi selama pembinaan.
4.      Untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh TPL-IKM dalam melakukan pembinaan selama triwulan keempat.
C.    Ruang Lingkup dan Sistimatika Penyajian
Ruang lingkup dalam penulisan laporan ini adalah berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama pembinaan mulai dari identifikasi masalah (baik itu gambaran umum perusahaan, kondisi awal unit usaha yang dibina maupun masalah yang dihadapi) sampai dengan kegiatan penyuluhan dan pelaporan hasil yang dicapai selama melakukan pembinaan.
Penyusunan laporan hasil penyuluhan berkala ini disusun secara sistematis dan terinci untuk memberikan kemudahan bagi pembaca. Sistematika laporan ini yaitu sebagai berikut.
BAB I                         PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan yaitu latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika penyajian, dan periode pelaksanaan penyuluhan.
BAB II            DATA UMUM PERUSAHAAN/SENTRA
Berisi data umum perusahaan dan kondisi awal IKM yang dibina.
BAB III          PERMASALAHAN
Berisikan bentuk-bentuk masalah yang dihadapi oleh IKM yang dibina.
BAB IV          KEGIATAN PENYULUHAN
Diuraikan tentang teknik/solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah IKM yang dibina serta hambatan yang dihadapi oleh TPL dalam melakukan penyuluhan.
BAB V            HASIL YANG DICAPAI
Berisi tentang target perbaikan serta keadaan IKM setelah dilakukan pembinaan.
BAB VI          KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari seluruh isi laporan dan saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan selanjutnya baik yang dapat dilakukan oleh IKM, TPL, maupun dinas yang terkait padanya.

D.    Periode Pelaksanaan Penyuluhan (Triwulan)
Pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan pada periode triwulan keempat yaitu dari Bulan Oktober sampai bulan Desember 2011. Untuk pelaksanaan pembinaan/penyuluhan selanjutnya dilakukan secara berkala dan intensif pada triwulan berikutnya.





BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN/SENTRA IKM YANG DIBINA

A.    Sejarah Singkat Perusahaan/Sentra
1.      Sulaman “Elok Yun”
Usaha ini berdiri tahun 1992, akan tetapi sampai sekitar tahun 2005  belum begitu mengalami perkembangan yang signifikan. Namun, pada tahun 2005 elok Yun mulai mengembangkan usahanya dengan langkah awalnya yaitu mengurus ijin usaha dan membuat plang merek di depan rumahnya. Dan juga selalu memberikan inovasi dan motif sulamannya sehingga motif yang dihasilkan tidak monoton dan selalu bersifat dinamis.
Agar motif-motif tersebut tidak hilang dan agar pembeli bisa memesan motif yang mereka inginkan, maka Elok Yun pernah membuat buku motif yaitu buku yang berisi foto-foto motif sulaman yang ia hasilkan. Namun, karena sesuatu hal buku tersebut dipinjam oleh temannya dan sampai sekarang tidak pernah dikembalikan lagi kepadanya sehingga hal ini membuat Elok Yun agak kesulitan dalam membuatkan pesanan pembelinya. Sampai sekarang Elok Yun belum sempat membuat kembali buku motif tersebut.
Dalam melakukan penyuluhan selama setahun ini, telah nampak perubahan pada IKM ini yaitu IKM  ini sudah mau membuat kemasan kotak agar produk lebih terkesan elegan dan lebih bernilai jual tinggi. Selain itu juga IKM sudah mulai melakukan promosi produknya melalui majalah bisnis nasional yaitu melalui majalah IBN yellow pages, yang sebelumnya hal ini belum ada dilakukan oleh IKM.

2.      Rajutan “Bu Eti”
IKM yang berdiri tahun 1994 ini, merupakan IKM rajutan pertama yang ada di daerah Karan Aur dan Taluk Pariaman.IKM yang dipimpin oleh Ibu Rosnati ini telah memiliki tenaga kerja sebanyak 20 orang yang tersebar di Kelurahan Karan Aur dan Desa Taluk.

B.     Data Umum
No
Nama & Alamat UU/Sentra
Nama Pemilik
Jenis Produksi
Wilayah Pasar
1
Sulaman “Elok Yun”
Jl.Siti Manggopoh No.   Naras 1 Kec.Pariaman Utara
Yulhaida
Dalamak, baju kapalo peniti, selendang suji dan kapalo peniti, gambar dinding
Padang dan sekitar Pariaman
2
Rajutan “Eti”
Kel. Karan Aur Kec. Pariaman Tengah
Rosnati
Sarung bantal, alas meja
Padang, Bukittinggi


C.    Kondisi Awal IKM  yang Dibina

No
Nama UU/Sentra
Kapasitas Produksi
Omset Pasar (Rp)
Teknologi
Nilai Investasi (Rp)
1
Sulaman “Elok Yun”
Dalamak
Baju kapalo peniti
Selendang suji dan kapalo peniti
Gambar dinding
15.000.000
-
35.000.000
2
Rajutan “Eti”
10-20 set sarung bantal
20-30 set alas meja
2.000.000-2.500.000
-
10.000.000












BAB III
PERMASALAHAN
            Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan di setiap unit usaha, ada beberapa permasalahan yang perlu dicarikan solusinya. Adapun permasalahan yang ada pada masing-masing unit usaha yang dibina seperti yang dicantumkan pada tabel di bawah ini.
No.
Nama UU/Sentra
Masalah yang Dihadapi
1.
Sulaman “Elok Yun”
Pemasaran
·   Pemasaran pada umumnya hanya berada di Pariaman dan Padang.
·   Produk belum memiliki kemasan yang menarik sehingga menurunkan image produk di mata pembeli.
SDM
·   Belum adanya pembukuan yang jelas.
·   Kurang tersedianya tenaga kerja yang terampil dalam menyulam.
·   Proses penyulaman memakan waktu yang cukup lama sehingga berdampak kepada lamanya produk selesai.
2.
Rajutan “Eti”
Pemasaran
·   IKM belum memiliki izin usaha seperti TDI, SIUP, dan SITU
·   Tidak ada plang merek sehingga hanya orang yang sudah kenal saja yang tahu sehingga bagi
·   IKM belum memiliki kemasan yang menarik.
Aspek Manajemen
·   Belum memiliki struktur kepengurusan yang jelas.
SDM
·   Belum adanya pembukuan yang jelas.
·   Belum adanya perhitungan jumlah produk yang dihasilkan sehingga sulit melakukan penghitungan
·   Produk yang selesai dirajut tidak disusun dengan rapi.
·   Pengusaha tidak bisa mengetahui jumlah tenaga kerja secara pasti sehingga sulit untuk menghitung kapasitas produksi.
BAB IV
KEGIATAN PENYULUHAN

A.    Pelaksanaan Penyuluhan
No
Nama UU/Sentra
Masalah yang Dihadapi
Kegiatan Penyuluhan
1
Sulaman “Elok Yun”
·  Kurang luasnya wilayah pemasaran
·  Belum memiliki kemasan yang menarik untuk produk







·  Belum memiliki pembukuan
·   Membantu membuatkan desain kemasan produk dan memperbaiki desain kemasan yang diusulkan sebelumnya karena desain sebelumnya kurang disetujui oleh IKM
·   Mengikutsertakan IKM untuk ikut lomba kemasan dari Kementerian Perindustrian.
·   Kembali mengingatkan kepada IKM tentang pentingnya membuat pembukuan pada sebuah perusahaan.
2
Rajutan Eti
·  Belum adanya izin usaha IKM




·  Belum adanya plang merek IKM
·   Menyarankan untuk mengurus izin usaha
·   Mencarikan informasi tentang syarat dan cara untuk mengurus ijin usaha.
·   Menyarankan untuk membuat plang merek agar IKM lebih mudah dicari dan dikenal




B.     Hambatan-hambatan yang Dihadapi TPL IKM Program Beasiswa
Hambatan-hambatan yang dihadapi selama berada di lapangan adalah.
1.      Tenaga kerja masing-masing IKM sulaman tidak berada di satu tempat sehingga membuat pembinaan jadi kurang optimal.
2.      Perputaran hasil produksi yang lambat dan tak tentu sehingga membuat pemasaran juga terhambat dan menyebabkan sulitnya melakukan penghitungan hasil produksi.
3.      Pengusaha sudah merasa cukup dengan hasil yang dicapainya karena merasa dengan tercukupinya kebutuhan sehari-hari mereka sudah merasa industrinya baik sehingga merasa tak membutuhkan pembinaan dari TPL.
4.      Adanya perbedaan cara pandang antara IKM dan TPL
5.      Permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan yang bersifat sistemik dimana harus ada peran pemerintah dan dinas terkait dalam penyelesainnya seperti harga bahan baku yang sering melambung yang membuat pengusaha kesulitan.
6.      Lamanya pembuatan desain kemasan di klinik kemasan sehingga menghambat kelancaran proses penyuluhan.





BAB V
HASIL YANG DICAPAI

Hasil penyuluhan yang dicapai oleh TPL selama triwulan keempat yaitu sebagai berikut.
            Untuk sulaman “Elok Yun”, TPL berusaha mencarikan informasi untuk bisa beriklan di radio beserta persyaratan agar IKM bisa beriklan melalui radio sehingga produk bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun IKM belum melakukan iklan di radio namun IKM sudah mulai untuk melakukan promosi produknya melalui majalah bisnis yaitu melalui majalah IBN yellow pages. Materi iklan yang ada di majalah ini juga diterbitkan melalui website-nya sehingga diharapkan produk IKM semakin dikenal oleh konsumen, tidak hanya konsumen yang ada di wilayah Sumatera Barat namun juga yang ada di seluruh Indonesia karena majalah bisnis ini adalah majalah nasional yang otomatis tersebar dan dibaca oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu, TPL juga membantu membuatkan desain kemasan untuk produk IKM ini. Namun, karena usulan desain kemasan yang sebelumnya belum disetujui oleh IKM makanya TPL kembali membantu untuk membuatkan desain kemasan yang baru. Desain kemasan sebelumnya kurang disetujui oleh pemilik IKM karena warna dari kemasan tersebut agak gelap sehingga menjadi kurang menarik. Untuk itu TPL kembali memperbaiki desain tersebut dengan kembali mengkomunikasikannya dengan klinik kemasan yang ada di dinas karena yang berperan dalam mendesain kemasan IKM adalah orang-orang yang ada di klinik kemasan. Selain itu juga TPL mengikutsertakan IKM untuk seleksi bantuan kemasan & fasilitasi pemasaran melalui pasar modern yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. TPL memilih IKM ini karena IKM ini tetap mempertahankan ciri khas daerah Pariaman yaitu sulaman kepala peniti dan sulaman benang emas. Padahal IKM lainnya yang sejenis sudah lama beralih ke bordir karena pengerjaan bordir yang lebih cepat karena menggunakan mesin sementara sulaman ini menggunakan tangan dan sangat manual sehingga lambat dalam pengerjaannya. Selain itu juga karena IKM “Elok Yun” ini hasil produknya juga lebih bagus dari IKM lain yang sejenis seperti dalam hal motif sulaman yang selalu baru dan tidak ada persamaan dengan produk lain yang sejenis. Hal ini dikarenakan IKM selalu melakukan inovasi terhadap produknya agar produknya selalu dimintai oleh konsumennya.
            Sementara itu, untuk masalah pembukuan, TPL kembali mengingatkan agar IKM mau melakukan pencatatan keuangannya. Melakukan pencatatan keuangan sangat penting bagi suatu perusahaan karena dari sinilah bisa diketahui secara real tentang kondisi perusahaan dan juga bisa dilihat jumlah pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada perusahaan dalam periode waktu tertentu dan ini bisa dijadikan sebagai pembanding untuk periode berikutnya.
            Sedangkan untuk IKM Rajutan “Eti”, yang dilakukan adalah baru pengidentifikasian masalah karena IKM baru beberapa kali didatangi sehingga belum begitu terjadi pembinaan. Namun sudah dilakukan saran agar IKM mengurus surat izin usaha karena untuk sebuah industri izin usaha sangatlah diperlukan. Dan untuk hal tersebut TPL berusaha untuk mencarikan informasi tentang syarat-syarat dalam pengurusan ijin usaha yaitu TPL mendatangi kantor pelayanan perijinan terpadu yang ada di Kota Pariaman dan menanyakan tentang persyaratan tersebut. Selain itu juga karena IKM belum memiliki plang merek, maka TPL mengusulkan agar IKM membuat plang merek agar tempat/keberadaan IKM lebih dikenal dan mudah dicari.














BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Secara umum penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan masih belum selesai, karena beberapa aktivitas belum terlaksana akibat cara pandang IKM tentang kebutuhan perbaikan dan pengembangan usaha yang masih memerlukan diskusi lebih lanjut.

B.     Saran Tindak Lanjut
Untuk melaksanakan kegiatan pembinaan pada masa yang akan datang, TPL mengharapkan kerja sama dengan Dinas Kopperindag maupun instansi terkait lainnya untuk melakukan koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap program ini.








Tidak ada komentar: