Rabu, Mei 20, 2009

laporan spektrofotometri

Disusun oleh
ZARNA FITRI
0721025

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN R.I
AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
2009
SPEKTROFOTOMETRI

1. TUJUAN
• Mempelajari dan memahami peralatan spektrofotometeri
• Mempelajari dan memahami sifat serapan suatu larutan terhadap variasi panjang gelombang
• Penentuan campuran dua komponen dalam larutan secara spektrofotometri

2. PRINSIP PERCOBAAN

3. TEORI DASAR
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah :
• Dapat digunakan secara luas
• Memiliki kepekaan yang tinggi
• Keseletifannya cukup baik
• Tingkat ketelitian tinggi

Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen adalah
• Komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi
• Penyerapan komponen-komponen tersebut tiak sama
• Komponen harus menyerap pada panjang gelombang tertentu

Senyawa-senyawa yang diukur dengan metoda spektrofotometri harus memenuhi hukum Lambert-Beer, yaitu
• Bila suatu sinar monokromatis dilewatkan pada medium pengabsorbsi,maka berkurangnya intensitas cahaya per unit tebal medium sebanding dengan intensitas cahaya tersebut
• Berkurangnya intensitas cahaya per unit konsentrasi akan berbanding lurus dengan intensitas cahaya
Dari hukum Lambert Beer didapat rumus sebagai berikut
A = a.b.c A = -log T
Rumus yang digunakan untuk analisis dua komponen adalah :
A1 = ax1. b. cx + ay1 . b . cy
A2 = ax2 . b. cx + ay2 . b . cy
Dimana :
A1 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum pertama
A2 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum kedua
C = konsentrasi larutan
Keabsahan Hukum Beer
Kondisi berikut adalah keabsahan hukum Beer. Cahaya yang digunakan harus monokromatis, bila tidak demikian maka akan diperoleh dua nilai absorbansi pada dua panjang gelombang. Hukum tersebut tidak diikuti oleh larutan yang pekat. Konsentrasi lebih tinggi untuk beberapa garam tidak berwarna justru mempunyai efek absorbsi yang berlawanan. Larutan yang bersifat memancarkan pendar-fluor atau suspensi tidak selalu mengikuti hukum Beer. Jika selama pengukuran pada larutan encer terjadi reaksi kimia seperti polimerisasi, hidrolisis, asosiasi atau disosiasi, maka hukum Beer tidak berlaku.

Cara Kerja Spektrofotometer
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200-650 nm ( 650-1100 nm ) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup ” nol ” galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buk fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan ” nol ” galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakn tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.


4. PROSEDUR KERJA
Alat Utama dan Bahan
Spektrofotometer Shimadzu UV-1700 Larutan metilen blue 0,05 %
Labu ukur Larutan metilen red 0,05 %
Pipet gondok HCl 0,1 M
Buret akuades

Cara Kerja
Pembuatan Larutan Standar
• Pipet 1 mL larutan metilen blue 0,05 % ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan HCl 0,1 M sampai tanda batas
• Pipet 1 mL larutan metilen red 0,05 % ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan HCl 0,1 M sampai tanda batas
• Minta larutan tugas pada asisten
• Buat spektrum serapan dari kedua larutan. Tentukan nilai A pada kedua λmaks
• Dari larutan standar, hitung nilai Є dari kedua standar pada kedua λmaks . kemudian hitung konsentrasi masing-masing komponen dari larutan tugas.
5. DATA DAN PEMBAHASAN
(nm) Am Ab Azarna Apipit Afaico Asupandi Adarwin
Λm 517 0,172 0,043 0,019 0,017 0,015 0,019 0,018
Λb 663,8 0,001 0,808 0,044 0,052 0,061 0,069 0,081


Untuk metil red
Am = Єm . b . Cm

C

6. KESIMPULAN
7. DAFTAR PUSTAKA
• Day, R.A,J.R dan A.L Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta : Erlangga.
• Hafnimardiyanti dan Martalius. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I. Padang : ATIP.
• Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
• Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Tidak ada komentar: